Senin, 12 Desember 2011

SIMPOSIUM (Berbicara II)


Pendahuluan
            Istilah simposium sering kita dengar dalam dunia pendidikan khusunya pada pendidikan tingkat Perguruan Tinggi. Seringnya simposium dilakukan menuntut kita untuk mengetahui lebih jauh hal-hal yang berhubungan dengan simposium. Makalah ini membahas mengenai definisi, tujuan, kelebihan, kelemahan, tugas – tugas dan posisi duduk.

1.               Definisi simposium
                        Simposium adalah serangkaian pidato pendek di depan pengunjung dengan seorang pemimpin. Simposium menampilkan beberapa orang pembicara dan mereka mengemukakan aspek-aspek pandangan yang berbeda dan topik yang sama. Dapat juga terjadi, suatu topik persoalan dibagi atas beberapa aspek, kemudian setiap aspek disoroti tersendiri secara khusus, tidak perlu dari berbagai sudut pandangan.
Secara etimoligis, kata symposium berasal dari bahasa Yunani symposion (yang tersusun dari sym “dengan” dan posis “minum”) yang bermakna “suatu pesta minum”. Simposium bermakna “suatu konferensi tempat mendiskusikan suatu pokok pembicaraan tertentu dan penampung pendapat”, juga dapat berarti “suatu koleksi pendapat mengenai suatu objek”. (Webster’s New Collegiate Dictionary, 1959:861).
1. pertemuan dengan beberapa pembicara yang mengemukakan pidato singkat tentang topik tertentu atau tentang beberapa aspek dari topik yang sama;
2. kumpulan pendapat tentang sesuatu, terutama yang dihimpun dan diterbitkan;
3. kumpulan konsep yang diajukan oleh beberapa orang atas permintaan suatu panitia
    20 Maret 2011)

                     Rujukan KBBI sim·po·si·um n 1. pertemuan dengan beberapa pembicara yang mengemukakan pidato singkat tentang topik tertentu atau tentang beberapa aspek dari topik yang sama; 2. kumpulan pendapat tentang sesuatu, terutama yang dihimpun dan diterbitkan; 3. kumpulan konsep yang diajukan oleh beberapa orang atas permintaan suatu panitia
                       Dapat dikatakan pula terdiri dari serangkaian persentasi  yang disampaikan secara relatif singkat tetapi formal dan yang berkaitan dengan suatu tema pokok atau topik.Sesudah persentasi formal, para anggota simposium diperkenankan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan para hadirin atau mengadakan suatu panel diskusi di antara mereka sendiri
                       Simposium, yaitu suatu pertemuan yang dihadiri oleh para ahli yang bergerak dalam bidang yang sama untuk membahas atau mendengarkan suatu uraian oleh seorang ahli tentang satu penemuan atau hasil penelitiannya. Kemudian ceramah tersebut diiringi dengan tanya jawab.
                      Simposium adalah bentuk diskusi yang diawali serangkaian pidato pendek oleh dua sampai empat orang pakar. Mereka memang diundang untuk menyampaikan pandangan – pandangan mereka mengenai pokok pembicaraan tertentu. Seorang moderator mengatur  kelancarannya diskusi. Setelah para pembicara menyampaikan prasaran mereka, moderator  memberi kesempatan kepada peserta untuk menanggapi atau bertanya. Para ahli yang ditanggapi atau ditanya memberikan penjelasan, atau menjawab, pertanyaan secara bergantian.
2. Tujuan
          Kegiatan simposium bertujuan untuk menggali informasi /mengidentivikasi kebutuhan yang bisa dilaksanakan di daerah dan di tingkat nasional, serta merumuskan solusinya agar pembentukan network(Jejaring Kerja) secara nasional akan terwujud).

3. Persiapan dalam Simposium
1.      Penentuan topic dan tujuan
Sebelum simposium diselenggarakan, perlu ditentukan terlebih dahulu topik atau masalah yang akan dibahas.

2.      Penentuan waktu dan tempat.
3.      Persiapan fasilitas
Segala kebutuhan atau fasilitas bagi kelancaran simposium hendaknya dipersiapkan sebaik-baiknya, seperti :
a.       Tempat duduk yang memadai;
b.      Cahaya yang cukup terang dan sirkulasi udara yang menyegarkan dalam ruangan;
c.       Alat-alat peraga (visual, audiovisual) yang diperlukan;
d.      Publikasi
4.      Penentuan peserta

4.Komponen dalam Simposium
  • Moderator
Seorang moderator mampu memperlancar jalannya diskusi. Mengkoordinasikan jalannya pembicaraan dan meneruskan pertanyaan-pertanyaan, sanggahan atau pandangan umum dari peserta.
  • Pakar
Seorang pakar  bertugas menyampaikan pandangannya kepada peserta simposium sesuai dengan topik
·         Peran peserta
Dinamika dan aktivitas terletak pada tangan peserta diskusi Oleh karena itu peranan dan tugas sertas sikap peserta sangat menentukan. Untuk dapat menjadi peserta yang baik hendaknya diperhatikan hal-hal berikut;

Ø  Menguasai masalah yang di bahas.
Hal ini dapat dicapai dengan cara mempersiapkan diri, misalnya giat melengkapi data dengan cara mempelajari berbagai sumber . menguasai masalah yang diseminarkan berarti mempunyai bahan pembicaraan.

·         Mendengarkan pembicara dengan penuh perhatian.
·         Menunjukan rasa solidaritas.
·         Dapat menangkap gagasan utama dan memahami gagasan penunjang pembicaraan seseorang.
·         Dapat membuat usul dan sugesti.
·         Dapat meminta pendapat dan informasi sebanyak mungkin.
·         Dapat mengajukan pertanyaan dan dapat meminta dasar pendirian seseorang.
·         Jika mengajukan keberatan dapat mengajukan contoh dan argument. Hal ini tidak berarti menentang pendapat orang lain.
·         Ikut menyimpulkan hasil seminar.

Dalam mensukseskan simposium perlu diperhatikan perilaku peserta yang tidak diinginkan dalam suatu seminar :
·         Peserta yang suka berbicara sendiri dan tidak mau mendengarkan orang lain berbicara, meskipun apa yang dikatakan orang lain itu sebenarnya baik dan menarik
·         Peserta yang berbicara berkepanjangan dan tidak ada relevansinya dengan pokok masalah yang sedang di bahas.
·         Peserta yang memberikan ulasan sampingan dan menyimpang dari pokok masalah yang sedang dibahas.
·         Peserta yang pesimistis, yaitu bersikap masa bodoh terhadap apa yang dibahas. Biasanya semacam itu bersumber dari pengalaman yang tidak menyenangkan mengenai diskusi atau seminar yang lalu.

    
C. Kelebihan dan Kelemahan :
a. Kelebihan :
1. Dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil.
2. Dapat mengemukakan informasi banyak dalam waktu singkat.
M
 
3. Pergantian pembicara menambah variasi dan sorotan dari berbagai segi akan menjadi sidang lebih menarik.
4. Dapat direncanakan jauh sebelumnya.

b. Kelemahan :
1. Kurang spontanitas dan kreatifitas karena pembahas maupun penyanggah sudah ditentukan.
2. Kurang interaksi kelompok.
3. Menekankan pokok pembicaraan.
4. Agak terasa formal.
5. Sikap pembicara dapat menekankan materi.
6. Sulit mengadakan kontrol waktu.
7. Secara umum membatasi pendapat pembicara.
8. Membutuhkan perencanaan sebelumnya dengan hati-hati untuk menjamin jangkauan yang tepat.
9. Cenderung dipakai secara berlebihan.

P
 
P
 
P
 
Posisi Duduk








 



Keterangan  :
P  : Pakar
M : Moderator
O : Peserta
Contoh Simposium
http://www.its.ac.id/pengumuman/poster%20SIMNAS%2009.jpg
PENDAHULUAN
Indonesia dikenal sebagai sebuah Negara yang memiliki hutan tropic terluas ketiga di dunia, dengan ekosistem hutan, flora dan fauna yang beragam serta merupakan sumber daya yang mempunyai peranan sangat penting untuk menunujang keseimbangan ekosistem alam. Namun seiring dengan pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi nasional, tekanan terhadap sumber daya hutan semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari tingginya tingkat deforestasi di Negara ini. Apabila hal tersebut tidak segera ditindak lanjuti, maka diperkirakan jumlah hutan di Indonesia tidak dapat mencukupi kebutuhan negara dalam kurun waktu 20 tahun mendatang.
Dengan dilaksanakannya kegiatan simposium nasional ini, diharapkan dapat mempertemukan tenaga-tenaga ahli Geomatika (Geodesi) maupun disiplin ilmu lain, instansi-instansi terkait serta masyakarat umum sehingga diperoleh kesepakatan maupun kerjasama antara berbagai pihak demi meningkatkan sestem penyediaan data dan strategi pengolahan hutan yang ideal secara berkelanjutan, serta diharapkan mampu meningkatkan kesadaran seluruh elemen bangsa ini untuk mempertahankan produktivitas hutan dalam jangka panjang sehingga dapat memberikan manfaat bagi bangsa dan negara.
TUJUAN
  1. mengidentifikasi besarnya potensi dan ancaman deforesasi sumber daya hutan yang dimiliki Indonesia.
  2. Sebagai fasilitator terjadinya komunikasi dan kerjasama dari pihak dalam usaha penyusunan arah kebijakan pengelolaan hutan yang ideal
  3. Tercetus Ide dan konsep pemikiran tentang teknologi penyediaan data sistem pemantauan hutan serta ekosistem didalamnya.
  4. Menumbuhkan Kesadara masyarakat bangsa dari negara tentang pentingnya menjaga dan melestarikan hutan.
PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Selasa,24 Maret 2009
Pukul : 08.00-16.00 BBWI
Tempat : Ruang Sidang Pasca Sarjana Lt 3 Kampus ITS Surabaya
KEYNOTE SPEAKER
H.M.S Kaban SE,M.Si (Menteri Kehutanan)
PEMBICARA
  1. Prof.Dr.Aris Poniman (Kepala Deputi Bidang Survey SDA BAKOSURTANAL)
  2. Ir.Nur.Hidayat.Dipl Ing(kepala Deputi Bidang Indraja LAPAN)
  3. Prof.Dr.Ir.Bangun MS.DEA
  4. Dr.Mubariq Ahmad (CEO WWF Inonesia)
CONTACT PERSON
1.Riko (085746165780)
2.Ratna (085649013885)
_Copyright By Ristek HIMAGE-ITS_






DAFTAR   PUSTAKA

Wiryanto, Asul. 2000. Seri Terampil Diskusi. Jakarta: PT Grasindo.
Goldberg,  Alvin A dan Carl E Larson. 1985. Komunikasi Kelompok.
    Jakarta : Penerbit Universitas    Indonesia (UI-Press).
Semi, M atar. 1992. Terampil Berdiskusi dan Berdebat .
    Jakarta : Penerbit Titian Ilmu.
Tarigan, H Guntur. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
     Bandung : Angkasa.


http://www.wikipedia.simposium.com






1 komentar: